Pada suatu hari, Sarah berlari sekencang-kencangnya, menyusul si kakak yang sudah berjalan lebih dulu bersama Ibu.
Ayah melihat Sarah. Di matanya, si gadis mungil berlari-lari kecil. “Aku ini pelari kencang, sekencang angin. Ayah tidak tahu, kan, aku ini pelari kencang!” Sarah bergembira, karena Ayah tak mampu menyusulnya.
Ayah melihat Sarah, berjalan pelan, mengikuti si mungil. Pada hari itu, buah hatinya berlari-lari kecil.
“Ayo, Sarah, cepat ke mari!” si kakak berseru, tangan kanannya menggenggam telunjuk Ibu.
Malam itu, di Suwon, suasana di sekitaran kampus Ajou, kameraku merekam masa depan: Sarah berlari sekencang-kencangnya. *
_______
Cerita ini adalah bagian dari karangan panjang berjudul “Sejurus Pandang pada Sarah“. Bab-bab dari karangan ini lebih dulu terbit sebagai cerbung di akun Instagram @embaragram sejak tanggal 28 Agustus 2018 dan masih beroperasi hingga sekarang. Selain itu, repost dari karangan ini juga termuat di media Wattpad Embaragram.