Sosok besar itu duduk tenang-tenang, memegang benda tipis bercahaya, persis seperti benda yang sering dipegang Ayah dan Ibu. “Sepertinya aku kenal,” kata Sarah dalam hati. “Wah, dia memanggilku!” Sarah terkejut.
“Maaa…!” Sarah merengut dan berbalik badan, memanggil Ibu.
“Kamu sudah makan?” si kakak yang tidak takut, malah tampak penasaran, bertanya kepada sosok besar itu “Hm…?!” sosok besar itu menyahut, lalu menggelengkan kepala.
“Oi, Sarah…!” sosok besar itu memanggil. Sarah bersembunyi di balik punggung Ibu, yang kali itu sudah duduk di lantai, melipat baju. “Iya, Pakpang…!” kata Ibu, membantu Sarah menjawab panggilan sosok besar itu.
Berkali-kali ia memanggil “Ma!” sambil merengut muka, berusaha menangis, tapi tidak ada air mata mengalir di pipinya. Aku tahu, dia penasaran, tapi masih begitu malu. *
_______
Cerita ini adalah bagian dari karangan panjang berjudul “Sejurus Pandang pada Sarah“. Bab-bab dari karangan ini lebih dulu terbit sebagai cerbung di akun Instagram @embaragram sejak tanggal 28 Agustus 2018 dan masih beroperasi hingga sekarang. Selain itu, repost dari karangan ini juga termuat di media Wattpad Embaragram.
Pingback: 004 – Benda Bercahaya dan Bergambar | manshurzikri
Pingback: 002 – Sarah Bangun Pagi | manshurzikri