di meja dapurku puluhan toples
di genggamanku puluhan data
kuingat bibi bercerita
tentang sajak anaknya:
“Bantalku, bantalku!”
kau tiru lirik itu
yang teriakkan mabuk
bukanlah tabu, dengan seru
riang, yang membekasi kepalaku
dengan goyang kanan-kiri
naik-turun sikutmu
dengan gerak bibir tanpa suara
di meja kerjaku dua layar
ukuran berbeda
di ujung jariku puluhan tombol
kata-kata
butir-butir kopi itu belum juga turun
untuk dapat kutenggak cairannya
Manshur Zikri
Jakarta, 22 Mei 2018