Kata-kataku hari ini
tak akan menancap ke dalam hati
satu-dua orang,
dan memang tak akan menancap.
Kata-kataku hari ini
mengalir seperti lautan umpan
berita;
makanan hari ini
dipajang bagaikan dayang-dayang
yang butuh dikecup sejenak saja
Makanan tidak akan menancap ke dalam lambung
siapa saja yang menanti bubur hangat dengan mendentang-dentingkan sendok-garpu ke permukaan meja kayu yang ada di depan pintu rumah yang selalu meloloskan udara-udara berdebu hari ini.
Kata-kataku kini
bertengger bagaikan Burung-burung Selatan di Skypiea
yang selalu menghadap ke selatan
karena kabar-kabar mutakhir
menancapkan kembali ketakutan
orang-orang
yang kata-katanya juga bertengger
di utas-utas digital media sosial
seperti kata-kataku
hari ini
Kata-kataku mengalir entah sampai kapan hingga mereka menumpuk dan memenuhi dunia di balik layar yang ada di hadapanku sekarang, menjadi bangkai-bangkai ujaran yang bahkan akan melebihi jumlah manusia sejak era permulaannya, bahkan melebihi bunyi-bunyi purba yang masih bertengger di jarak satu-dua centimeter dari lubang telingamu.
Kata-kataku hari ini
tidak perlu menancap karena mereka menggantung
di ujung-ujung kesepakatan kontemporer.
Manshur Zikri
Yogyakarta, 3 Oktober 2020