Tubuhku digerayang
tangan-tangan 14 pasang
lalu dibuang
ke dalam jurang
hingga napasku terregang
tatkala menyentuh ambang
dasar alam yang berlobang.
Kauucap belamu lantang
di antara bayang-bayang
tubuhku yang telanjang
dan mencoba menantang
kebohonganmu yang menampang
pada wajahmu yang binatang;
tubuhku merentang
dengan celah kangkang,
yang
menuding sudut pandang
matamu, juga lidahmu yang
terpandang
Kalian hakimi jubah-jubah menyimpang,
Dengan kuasa kalian menusuk girang
daging-daging yang dituduh sumbang
meski hukum nyata berang,
dari tubuhku jeratmu tak jua pernah hengkang
masih kau tanya mengapa aku membangkang?!
Tubuhku digerayang
syahwat 14 orang
untuk akhirnya dibuang
ke dalam jurang
mani-mani bersimbah belum menghilang
kematianku untuk berita-berita terngiang;
setelah jiwaku diregang
melewati ambang
alam-alam yang bimbang
suara-suara kami belum akan menang,
masih kau tanya mengapa aku membangkang?!
Manshur Zikri
Yogyakarta, 24 Oktober 2020