Entahlah! Mungkin, seperti aku juga,
telinga mereka masih tertambat pada
bintang di surga,
karena Matraman terlalu jauh bagiku
yang terjerat keram di bangku
depan layar supraantropologis itu,
mendengar ragam lantunanmu
yang digabung jadi satu.
“Kita tak lagi bercakap seperti dulu!”
katamu.
Kita tidak berbicara seperti dulu lagi,
kataku, semestinya.
Para penyanyi itu berseru,
“Beri aku percakapan manis,
yang bisa menyembuhkan diriku…!”
Di antara ribuan komentar,
nyaris semuanya berteriak
agar Reza dan Ama kembali bersatu
untuk bisa “Sweet talk!”
Tapi bukankah Dea mencatat
bahwa Ika Natassa menyebut
“Kau harus punya sepuluh juta!”…?
Untuk membebaskan telingamu
dari bintang di surga, untuk berlari ke ibukota
ke Matraman,
atau ke Mondo, setidaknya sekali
walau tak setiap bulan.
Sedangkan teman terbaikku,
barangnya tinggal setengah.
Aku bisa bilang apa?
Manshur Zikri
Jakarta, 24 Juni 2019