Tindakan jatuh kini menjadi gaya ungkap
untuk menelaah bagaimana kekerasan budaya
bekerja pada tubuh-tubuh terberi.
Pada limit ultimanya, pose jatuh
memberikan artikulasi paling polemis
sekompleks tebaran maneken pascakejadian
katastropis Sulawesi Tengah
Pada tindakan jatuh, kita mungkin akan
melihat apa yang dilihat Angelus Novus.
Itu mungkin, meski belum tentu lebih.
Ia melihat kerusakan terbentang
di bawah kakinya yang melayang
dengan tatapan dingin seakan tanpa jiwa,
namun melontarkan imajinasimu
ke tepi jurang kewajaran duniawi
yang bertetangga dengan alam mental
jelmaan ruang super-representasi
Tapi Angelus Novus, agaknya,
tak pernah kita ketahui pernah jatuh
ke relung terdalam jurang itu, atau ke lekuk pangkuanmu
Walaupun katastrop universal nan abstrak:
sejarah,
adalah apa yang berhadapan dengannya.
Hanya kita, manusia, yang menyelam haru
ke sana.
Tindakan jatuh adalah narasi baru
yang barang kali lain sama sekali
karena kejatuhan bukan hanya milik orang-orang
semacam Nicolae Ceaușescu di akhir kerusuhan sipil
pada penghujung dekade pertama periode-periode
kelahiran generasi milenial.
Jatuh adalah cara baru untuk berada,
di linimasa yang merayakan virtualitas massa,
atau siasat untuk mengindahkan jeda jari
pada layar-layar berdurasi lima belas detik
yang menjadi etalase cerita-cerita warga
sebagaimana tindakan Polla, seniman yang sedang mengkaji itu.
Manshur Zikri
Jakarta, 30 Juni 2019