Jejak Ka diburu oleh Pamuk;
lewat prosa.
Pencarian buku catatan
bersampul hijau.
Dalam perburuan itu,
orang-orang tampil abu-abu.
Kecemburuan akan masa lalu
begitu menyakitkan;
Kecemburuan akan cerita
yang diungkai sendiri,
begitu menggelikan.
Puisi mendatangi Ka
selalu tanpa duga.
Katanya, puisi-puisi itu berbicara
dengan sendirinya.
Bagiku, itu takhayul.
Takhayul yang tinggi,
setinggi daya supranatural
manusia
yang banyak dipercaya
di dalam kata-kata.
Manshur Zikri
Yogyakarta, 8 Februari 2021